Kiat Bertahan IBC Hadapi Pembatasan Kegiatan Masyarakat Akibat Pandemi

Peralatan makan kreasi IBC. Foto: istimewa

Indonesian Bamboo Community (IBC), adalah komunitas yang membuat beragam kreasi berbahan dasar bambu dan bermarkas di Jalan Melong Asih No. 23 Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi.

Komunitas pencipta kreasi berbahan bambu ini didirikan oleh Adang Muhidin pada tahun 2011 silam. 

Baca juga: Putus Cinta? Makan Bakso Kuburan Mantan Biar Cepat Move On

Bahkan Kang Adang, sapaan akrab Adang Muhidin, mampu membawa IBC membawa Indonesia ke kancah internasional.

Tidak hanya alat musik, IBC juga menciptakan kreasi furnitur, alat makan dan mainan dari bambu.

Adang Muhidin. Foto: istimewa

Kang Adang berujar, ide kreatifitas berbahan bambu didasari dari keinginannya dalam membuat sesuatu yang berbeda.

Baca juga: Mengenal "Wanita Listrik" Asal Semarang

Pria lulusan S2 jurusan Metalurgi di Jerman ini berujar, dirinya sangat tertarik dengan keistimewaan karakter bambu. Hingga akhirnya dia pun menekuni usaha kerajinan bambu.

Pada masa Pandemi Covid-19 seperti sekarang, IBC juga mampu menunjukan eksistensinya dalam berkreasi demi kelangsungan hidup komunitasnya.

Lantas, Kang Adang pun memaparkan kiatnya dalam bertahan menghadapi kesulitan akibat pandemi Covid-19.

“Saat ini, dimasa pandemi dengan adanya pembatasan interaksi antar manusia, sudah tentu akan membuat keadaan, khususnya sektor kesehatan dan perekonomian, bakal terpuruk," terangnya.

Oleh karena itu, masih kata Kang Adang, IBC membuat strategi untuk membuat produk yang berkaitan dengan pola hidup sehat, yakni peralatan makan.

"Pola hidup sehat, tentunya tidak akan lepas dari makanan dan minuman yang dikonsumsi," katanya.

Sebab itu, diproduksilah mangkuk, piring, sendok, garpu dan juga gelas dari bambu.

Tak hanya mempertimbangkan faktor kesehatan, Kang Adang juga menciptakan kreasi unik dengan harga yang ekonomis.

Tumbler bambu produksi IBC. Foto: istimewa

Diharapkan, masyarakat mampu memperoleh produknya dengan harga murah, yang tentunya sesuai dengan kondisi perekonomian yang sulit akibat pandemi.

Baca juga: Ingin Nikmati Kuliner Kota Bandung? Datang ke Punclut

"Ide dasarnya adalah berawal dari terlihatnya warga yang dalan aktivitas di luar rumah membawa alat makan dan minum untuk keperluan masing-masing. Akhirnya tercetuslah ide memproduksi tumbler, cangkir, mug, piring, sendok serta garpu berbahan bambu,” ungkap Kang Adang.

Untuk pemasaran, Kang Adang menjelaskan, kreasi bambunya dipasarkan secara online, baik menggunakan sarana market place media sosial atau digital marketing.


Penulis: Edison