Sisi Lain Dibalik Keangkeran Alas Roban

 

Salah satu jalur di Alas Roban. Foto: istimewa

Alas roban, salah satu hutan besar di Jawa Tengah masih menyimpan misteri dan kisah mistis yang bikin merinding.

Alas Roban berada di Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Baca juga: Spot Menarik Dibalik Keangkeran Terowongan Sasaksaat

Akibat banyaknya kisah mistis yang berrdar, tak pelak banyak pengendara baik roda dua maupun roda empat yang lebih memilih menghindar ketika melewati jalan di sekitar Alas Roban.

Sesuai namanya jalur ini memang melintasi kawasan hutan dan mempunyai jalur berbelok yang cukup curam dan tajam, sehingga pengendara yang melintas harus ekstra hati-hati.

Selain jalur yang curam, Alas Roban juga menyimpan banyak cerita, yang terkadang tidak masuk di akal dan terkesan mistis yang menjadi cerita masyarakat sekitar.

Baca juga: Indonesia Cocok Jadi Destinasi Wisata Uji Nyali

Alas Roban sendiri dulunya adalah kawasan hutan Jati yang dikenal sebagai tempat pembuangan mayat korban penembakan misterius (Petrus), tahun 1980-an.

Dari latar belakang tersebut, maka tak heran jika jalur Alas Roban ini cukup menguji nyali siapapun yang melewatinya. Apalagi ditambah dengan cerita tentang tindak kejahatan yang kerap terjadi di Alas Roban.

Penampakan sundel bolong juga menjadi cerita legendaris soal Alas Roban. Konon, ada dua pemburu yang tidak sengaja melihat gadis cantik di tengah tempat itu. Ternyata gadis tersebut ialah sosok sundel bolong yang dipaku kepalanya.

Di jalur itu pula, deretan pohon beringin putih di pinggir jalan Alas Roban yang konon dihuni makhluk halus yang disebut sesepuh. Banyak monyet liar yang berkeliaran di pohon tersebut, namun tidak bisa ditangkap. 

Alas Roban merupakan salah satu titik rawan macet di Jalur Pantura, terutama pada masa libur lebaran. Tak jarang kecelakaan dijumpai di jalur ini karena lingkungan di sekitar hutan masih berbentuk hutan dan minim penerangan.

Baca juga: Jejak Sejarah Kutang

Saat ini, jalur Alas Roban ada tiga jalur yang dilewati yakni Jalan Poncowati (jalan lama), Jalan Lingkar Selatan, dan Jalan Pantura. Jalur utama biasanya dilewati truk gandeng dan bus, jalur selatan dilewati truk besar, sedangkan jalur utara dilewati kendaraan pribadi atau roda dua.

Namun di balik keangkerannya, ternyata Alas Roban merupakan tempat tumbuhnya beragam jenis pisang. Para penjual pisang banyak bertebaran di pinggir jalan raya dan buah-buahannya banyak dihasilkan dari lahan di sekitar hutan itu.

Buah-buahan hasil hutan Alas Roban. Foto: istimewa


Namun tak hanya pisang saja, di sana juga tumbuh beraneka ragam buah-buahan lainnya di antaranya buah sirsak, buah nangka, buah sukun, durian, rambutan, dan lain sebagainya. Buah-buahan itu kemudian dijual di pinggir jalan raya yang membelah Alas Roban.

Salah satu yang khas dari Alas Roban adalah buah pisang tanduk. Warga di Batang biasanya menyebut buah itu “pisang byar”. Pisang tanduk di Alas Roban memiliki ukuran pohon yang sangat besar, yakni dua sampai tiga meter.

Setiap kali berbuah, tandan pisangnya bisa mencapai satu meter, yang biasanya terdiri dari 8-13 sisir. Jika ditotal, berat buah dalam satu tandannya bisa mencapai 30 kilogram. 

Dilansir dari Jatengprov.go.id, buahnya sendiri berukuran sangat besar dan bentuknya melengkung seperti tanduk kerbau atau banteng.


Artikel ini disusun local trip dari berbagai sumber