Indonesia Cocok Jadi Destinasi Wisata Uji Nyali

Wisatawan berfoto diantara tengkorak di tempat wisata kuburan gua batu Londa, Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Foto: Tempo


Indonesia tak hanya memiliki pemandangan yang indah dan menjadi destinasi wisata alam terbaik. Negara kepulauan tercinta ini nyatanya memiliki banyak tempat, bangunan atau situs bersejarah yang tak hanya kaya akan sejarah tapi juga keangkerannya.

Baca juga: Mitos Asal Usul Kuntilanak Merah

Wisata hantu atau mistis punya peluang karena bisa menjadi pengalaman unik bagi wisatawan.  

Wisata uji nyali ini tumbuh sebagai bagian dari 'dark tourism' atau masa gelap yang terjadi di banyak negara, seperti peperangan dan genosida.

Desa Trunyan merupakan sebuah desa kuno di tepi Danau Batur Bali. Foto: istimewa


Sejarah gelap dari suatu tempat di masa lalu bisa dikemas menjadi cerita dan pengalaman menarik untuk ditelusuri wisatawan untuk mendapatkan nilai edukasi berupa cerita moral di balik kisah misterius atau mistis di suatu tempat.

Di Indonesia, wisata uji nyali atau wisata hantu terbangun dari budaya dan kepercayaan animisme dan dinamisme nenek moyang. Beberapa tempat yang bisa menjadi destinasi wisata hantu antara lain Alas Purwo di Jawa Timur, Pelabuhan Ratu Jawa Barat, Terunyan Bali, sepanjang laut selatan Pulau Jawa, dan Toraja Sulawesi Selatan. 

Baca juga: Tertarik Wisata Ekstrim? Jelajahi Gua Istana Ular

Dikutip dari travel.tempo, Dosen Program Studi Pariwisata Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI), Diaz Pranita mengatakan wisata hantu memiliki potensi untuk dikembangkan.

"Masyarakat Indonesia menyukai hal-hal berbau mistis dan membuat wisata jenis ini berpeluang untuk disukai wisatawan," katanya.

Di sisi lain, tambah Diaz, satu hal yang perlu diperhatikan oleh pengelola wisata hantu adalah, jangan sampai wisata minat khusus ini menjadi bumerang bagi masyarakat.

Tragedi Kereta Api di Bintaro merupakan peristiwa kecelakaan terbesar dalam sejarah Perkeretaapian di Indonesia.
Foto: istimewa


"Jangan sampai cerita hantu justru membuat wisatawan enggan datang," ucapnya.

Diaz juga berharap, penyelenggara wisata hantu juga harus mempertimbangkan unsur keselamatan. "Seperti diketahui, pernah ada peserta wisata hantu yang hampir terserempet kereta di perlintasan tempat Tragedi Bintaro 1987 terjadi," pungkasnya.


Sumber: Tempo