Mengapa (bisa) Dalam Satu Induk Anak Kucing Berbeda Warna?

Anak kucing beda warna dalam satu masa ovulasi.
Foto: liputan6.com

Kucing adalah salah satu hewan peliharaan paling digemari. Rupa dan kebiasaannya yang lucu serta menggemaskan menjadi alasan banyaknya orang yang menyukai hewan yang satu ini. Namun begitu, hewan satu ini ternyata memiliki banyak misteri yang membuat orang-orang penasaran.

Baca juga: Penemu Ikan Terkenal Tapi Tak Dikenal

Salah satunya adalah tentang mengapa satu ekor induk kucing dapat melahirkan anak-anak kucing dengan warna serta corak yang berbeda-beda pula. Satu induk kucing memang biasanya dapat melahirkan tiga hingga lima ekor anak kucing yang sangat lucu. Setiap anak kucing ini biasanya memiliki pola warna bulu yang berbeda satu sama lain. Hal ini ternyata disebabkan sang induk yang dibuahi oleh lebih dari satu ekor kucing jantan dalam satu periode ovulasinya.


Fenomena ini disebut dalam dunia sains sebagai hetero-paternal superfecundation. Fenomena ilmiah ini membuat anak-anak kucing menjadi saudara kembar satu ibu namun berbeda ayah. Hal ini juga tidak spesial hanya terjadi pada kucing.

Fauna lain seperti anjing dan sapi juga dapat mengalami fenomena serupa. Bahkan, pada sebuah kondisi yang amat langka, fenomena hetero-parental superfecundation dapat terjadi pada manusia.

Baca juga: Cara Landak Kawin Tanpa Menyakiti Satu Sama Lain

Sebenarnya, fenomena ini sangat menguntungkan bagi kucing. Sang induk kucing akan diuntungkan karena peluangnya untuk memiliki anak dan menurunkan genetiknya menjadi semakin tinggi. Tentu kucing betina dan jantan tidak pernah membedakan pola warna pada tubuhnya.

Kucing betina dan jantan tidak akan pernah peduli apakah pasangan serta anaknya berwarna jingga, abu-abu, atau kombinasi dari banyak warna. Hal ini menjadi penyebab anak-anak kucing dari satu ekor induk dapat memiliki pola warna yang unik dan berbeda satu sama lain.


Sumber: meongers.com