Mengulik Popularitas Nama Sambo dalam Adat Tana Toraja

Tongkonan (rumah adat) Tana Toraja. Foto: ist

Nama Ferdy Sambo mendadak mencuat setelah peristiwa kematian Brigadir J mulai terkuat dan menggegerkan masyarakat Indonesia, khususnya terkait dengan institusi Kepolisian.

Lantas, masyarakat pun berusaha menggali dan menelusuri tentang asal-usul Ferdy Sambo. Hingga akhirnya tak sedikit pula masyarakat ikut menelusuri kata ‘Sambo’ yang menjadi nama belakang sang mantan Kadiv Propam Polri tersebut.

Dirangkum dari berbagai sumber, nama Sambo merupakan salah satu Fam atau Marga dari suku Toraja.

Dalam Bahasa Toraja, Sambo memiliki arti tutup, penutup atau menutup. Arti tersebut seperti yang digunakan dalam konstruksi rumah adat suku Toraja yakni Tongkonan, ada komponen bagian yang disebut Sambo Topong dan Sambo Rinding. 

Adapun dalam puisi kuno suku Toraja dapat kita temukan lirik demikian:

Mandaqsiaraka itiq passindau lelupang susi indena mandaq sambo batunna (Adakah di situ tetap baik simpulan rumput lelupang seperti di sini kuat penutup batunya)

Ia sambo raqtuk tedongna ill burake manakka nasurusan dikalena (Dia penutup bertih kerbaunya orang pandai dipersembahkan pada dirinya)

Fam Sambo di Toraja semakin populer, terutama setelah Mayjen Polisi Pieter Sambo, seorang polisi yang memiliki reputasi sebagai polisi jujur dan juga aktif dalam gerakan kepramukaan Indonesia, disebut pernah menjadi kandidat calon Kapolri pada era Presiden Soeharto.

Tak hanya itu, Pieter Sambo juga dikenal saat membantu revitalisasi dan penataan Alang (lumbung) dan Tongkonan (rumah adat) di Tana Toraja.

Biasanya lumbung padi hanya memiliki enam hingga delapan tiang berkat campur tangan Pieter Sambo bisa memiliki 10 banga (tiang). Selain itu, lumbung itu juga memiliki 3 longa (atap melengkung) padahal biasanya lumbung tongkonan memiliki 2 longa saja. 

Ketenaran Pieter Sambo tersebut lantas menginspirasi Ferdy untuk mengikuti jejak sang paman menjadi polisi.


Sumber:

LT Tanhdilintin. Toraja dan Kebudayaannya;
JS Sande. 1990. Sastra Toraja dan Terjemahannya; dan
Berbagai sumber lainnya