Burung Legendaris Asal Jawa yang Terancam Punah

Elang Jawa. Foto: istimewa


Tahukah sobat triper bahwa gambar  kepala Garuda Pancasila itu terinspirasi dari sosok Elang Jawa? 

Elang Jawa adalah satwa yang diyakini sebagai penjelmaan nyata dari Garuda.

Baca juga: Orang Utan Diambang Kepunahan

Garuda sendiri adalah sosok mitologi yang mempunyai wujud manusia berkepala burung dan bersayap. Kepala dan jambul Elang Jawa ini sangat mirip dengan kepala Garuda. Oleh karena kemiripan itu, Elang Jawa sering disebut juga sebagai burung Garuda.

Elang Jawa adalah satwa endemik asli Indonesia. Habitat asli burung ini hanya berada di Pulau Jawa di dataran dengan ketinggian 0 sampai dengan 3.000 meter di atas permukaan air laut. Umumnya, mereka hidup di pegununungan, perbukitan, dan dataran tinggi.

Dilansir dari laman Indonesia.go.id, Elang Jawa merupakan salah satu spesies endemik di Pulau Jawa. Burung itu memiliki ciri khas berupa jambul di atas kepala dengan panjang 12 cm. Selain itu, sebagai spesies berukuran sedang, Elang Jawa memiliki tubuh dengan panjang 56-70 cm dan memiliki rentang sayap selebar 110-130 cm.

Elang Jawa memiliki bunyi nyaring yang tinggi. Burung yang memiliki nama ilmiah Spizaetus Bartelsi itu secara sekilas mirip dengan Elang Brontok baik dari suaranya maupun ketika ia terbang. Namun Elang Jawa memiliki warna yang lebih kecokelatan.

Baca juga: Ikan Belida Lopis Jawa Dideklarasikan Punah



Elang Jawa adalah spesies yang terancam punah. Hewan ini hanya bisa menetaskan 2-3 telur per tahunnya. Telur-telur itu diburu oleh pemburu ilegal dan hewan pemangsa. 

Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 telah menyatakan bahwa setiap perburuan, penangkapan, dan jual beli Elang Jawa adalah perbuatan ilegal. Namun para pemburu dan kolektor satwa ilegal nyatanya masih mengincar hewan ini.



Tidak diketahui pasti berapa jumlah populasi Elang Jawa yang masih hidup kini. Berdasarkan jurnal yang diterbitkan Menteri Kehutanan berjudul Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Elang Jawa pada tahun 2013, kemungkinan jumlah populasi maksimum burung itu hanyalah sebanyak 200 ekor. 

Populasi Elang Jawa tidak bisa berkembang cepat karena burung itu merupakan tipe burung monogami yang hanya kawin dengan satu pasangan seumur hidupnya. Kebanyakan penelurannya terjadi pada paruh pertama tahun, yaitu mulai dari Januari sampai Juli.


Sumber: National Geographic Indonesia