Sejarah dan Spesifikasi Boeing 737-500 Seri Classic

Pesawat Boeing 737-500 seri classic

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak dan akhirnya dinyatakan jatuh di sekitar Kepulauan Seribu Jakarta, setelah empat menit lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng pada Sabtu, 9 Januari 2021 merupakan jenis Boeing 737-500, bagian dari seri 737 Classic.

Data yang dihimpun dari berbagai sumber, pesawat dengan nomor penerbangan: SJY182, type : B737-500, reg: PKCLC Route : WIII-WIOO, terakhir kali kontak di utara Cengkareng pukul 7.40 UTC, ketinggian sekitar 11.000 dan saat itu akan naik di ketinggian 13.000 kaki.

Seri 737 Classic merupakan pesawat berbadan sempit paling populer, terdiri dari seri 737-300, 737-400, dan 737-500. 

Dilansir dari simpleflying.com, pesawat pertama 737-500 mengudara pertama kali pada 1989. Maskapai Southwest Airlines merupakan yang pertama memesan dan menerbangkan pesawat jenis ini. Saat itu, seri 737-500 diperkenalkan untuk menggantikan seri 735-500. Seri ini mampu terbang lebih jauh tapi tetap efisien dengan kapasitas pesawat yang lebih sedikit. 

Menurut Airwaysmag, Boeing 737-500 memasuki masa pensiun paling massif pada 2012 atau rata-rata setelah 21 tahun sejak pertama kali mengudara. 

Maskapai Southwest Airlines yang pertama kali menerbangkan 737-500, sejak 5 September 2016 tidak lagi menerbangkan pesawat ini pada penerbangan 377 dari El Paso ke Dallas.

Baca juga: Aturan Baru Bagi Wisatawan Jelang PPKM

Sementara flightradar, pesawat Sriwijaya SJY 182 dengan nomor registrasi PK-CLC (MSN 27323) pertama kali terbang pada Mei 1994. Dengan kata lain pesawat yang hilang kontak itu sudah beroperasi 26 tahun.

Berikut spesifikasi Boeing 737-500, dihimpun dari berbagai sumber:

* Panjang: 31,00 m / 101 kaki 8 inci

* Lebar Sayap: 28,88 m / 94 kaki 9 inci

* Tinggi: 11,13 m / 36 kaki 6 inci

* Mesin: Dua

* Daya dorong total: 178 kN / 40.000 lbf

* Jarak tempuh: 4.444 km / 2.400 NM

* Kecepatan jelajah: Mach 0,73

* Kapasitas maksimal: 145 penumpang


Artikel ini disusun dari berbagai sumber