Kediri dengan Mitosnya

Kediri adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur. Kediri juga merupakan kota tertua di Indonesia. 
Kota yang terletak diantara Gunung Kelud dan Gunung Wilis ini sudah ada sejak era kerajaan di Nusantara. Kediri memiliki sejarah panjang di masa lampau. Disini, dulu ada sebuah kerajaan yang cukup terkenal yaitu Kerajaan Kediri. Sebagai kota dengan sejarah kuno, maka tidaklah heran bila menyimpan banyak misteri.
Local trip merangkum mitos dan kepercayaan yang masih menyelimuti Kediri hingga saat ini.

Buaya Putih di Sungai Brantas
Mitos tentang buaya putih di aliran Sungai Brantas sejak zaman kerajaan hingga kini masih menjadi misteri.
Konon di sungai yang digunakan sebagai lalu lintas air sejak masa Mataram kerap minta tumbal nyawa manusia.
Banyak masyarakat yang masih percaya bila buaya putih penunggu Sungai Brantas berada di sekitar jembatan lama Kota Kediri dan Badug Seketi di Kecamatan Kras Kabupaten Kediri.

Kepala Negara Takut Datang
Mitos lain yang berkaitan dengan batas wilayah Kediri-Jenggala yaitu sungai Brantas mengatakan jika ada pemimpin atau tokoh masyarakat menyeberangi sungai Brantas maka kewibawaannya hilang.
Tak hanya bagi tokoh masyarakat, mitos ini berkembang dalam ruang lingkup yang lebih besar. Seorang kepala Negara atau presiden, jika menyeberangi Sungai Brantas maka dipercaya akan lengser.
Konon ini akibat kutukan Kartikea Singha suami Ratu Shima, penguasa Kerajaan Kalingga abad ke-6 di Keling Kepung Kabupaten Kediri, yang berbunyi "siapa kepala negara yang tidak suci benar masuk wilayah Kota Kediri maka dia akan jatuh."

Ramalan Jayabaya
Ramalan Jayabaya atau Jangka Jayabaya adalah ramalan dalam tradisi Jawa yang konon ditulis oleh Jayabaya, raja Kerajaan Kediri. 
Hingga kini banyak ramalan dari Raja Jayabaya yang dipercaya telah terbukti. Diantaranya adalah tanah Jawa berkalung besi yang artinya tentang rel kereta api yang kini mengelilingi tanah Jawa. Berikutnya yakni penjajahan Jepang yang tertulis dengan bahasa Jawa 'kejajah sakumur jagung karo wong cebol'.
Hingga kini, tak sedikit pula yang terus mempelajari dan mengartikan secara bahasa ramalan Raja Jayabaya.


Warga Lamongan Dilarang Menikah dengan Orang Kediri
Sudah lama terdengar memang dimana ada sebuah mitos lama di Lamongan mengenai sebuah pernikahan, yakni larangan menikahi orang Kediri. 
Mitos ini bersumber dari cerita Adipati Kediri yang memiliki putri kembar Dewi Andanwangi dan Dewi Andansari yang ingin dinikahkan dengan putra kembar Bupati Lamongan.
Namun rencana pernikahan itu gagal dan berakhir pada peperangan yang menyebabkan meninggalnya Bupati Lamongan. 
Sebelum meninggal, Bupati Lamongan mengutuk bahwa anak cucunya tidak boleh menikah dengan orang kediri.
Itulah 4 misteri yang dirangkum local trip dari berbagai sumber. Bagi sebagian warga, mitos ini masih dipercaya. Bagaimanakah dengan sobat triper?
Terlepas dari kepercayaan yang berkembang, setidaknya mitos-mitos tersebut menjadi kearifan lokal di Kediri.


Kontributor: Eny Sumiarsih