Sahabat Tino: Tahun Politik Banyak Masyarakat jadi Korban Janji Manis dan Harapan Palsu

 

Pertemuan Sahabat Tino bersama masyarakat yang dilakukan secara bergulir di Kecamatan se-Kabupaten Jember. Foto: ist

Hingar bingar pemilu 2024 mulai bergaung di masyarakat, yang jadi komoditas politik. Berbagai suguhan janji manis soal perubahan dan kebijakan dari para peserta pemilu, baik itu dari caleg, cabup, cagub, maupun presiden akan disajikan.

Janji politik yang berbalut dengan slogan “demi kepentingan dan kesejahteraan rakyat” akan berseliweran di kanal-kanal publik, baik media massa maupun media sosial.

Namun kini, sebagian besar masyarakat sudah tidak lagi percaya terhadap para elite politik. Pasalnya, banyak masyarakat yang menilai janji-janji yang dilontarkan politisi, setelah terpilih menjadi wakil rakyat atau pemimpin tidak ada buktinya.

Menyikapi sikap apatis masyarakat itu, komunitas Sahabat Tino aktif menggelar Sosialisasi Gerakan Berkah 3S (Berkreasi Bersama Airlangga Hartarto Sambangrupo, Sambungroso dan Sumbangrogo) secara off road ke beberapa kecamatan di Kabupaten Jember.

Pada Minggu, 19 Februari 2023 komunitas yang dikomandani oleh Tino Cahyono itu berkeliling ke kecamatan Wuluhan, Jombang, Ajung, Jenggawah untuk sosialiasi yang bertujuan untuk mendobrak pandangan negatif masyarakat tentang 'kejam'nya politik saat memanfaatkan kepentingan masyarakat sebagai komoditasnya.

Sebelumnya, Sahabat Tino menggelar pertemuan dengan warga Desa Glundengan Kecamatan Wuluhan yang menghadirkan, Komsin sebagai narasumber.

Sedangkan di Kecamatan Jombang, tepatnya di Desa Pondok Jeruk, narasumber yang hadir yakni Yanto. Di Desa Ajung, Kecamatan Ajung, Yuni menjadi narasumbernya.

Lalu pertemuan di Desa Cangkring Kecamatan Jenggawah, hadir sebagai narasumbernya yaitu Achmadi.

Dari pertemuan dengan warga di kecamatan-kecamatan tersebut, Tino mengungkapkan bahwa banyak masyarakat yang menjadi 'korban' janji politisi.

Tino lantas menyampaikan, seharusnya apa yang sudah dijanjikan mereka (politisi) lewat kampanye harus dibuktikan kepada masyarakat yang ada, agar masyarakat percaya bahwa wakilnya benar-benar memihak kepada rakyat.

"Dengan demikian, stigma negatif yang ada di masyarakat terhadap politik bisa dihilangkan secara menyeluruh di kalangan masyarakat yang awam terhadap politik," ujar Tino.

Masih kata Tino, untuk menebar manfaat dan kebaikan di masyarakat tidak perlu janji-janji manis.

Sebab, imbuh Tino, kebaikan itu bisa dilihat dari kenyataan yang telah diperbuat di masyarakat.

"Intinya jangan berhenti menebar kebaikan. Kita harus selalu menebar kebaikan berdasarkan keikhlasan, bukan karena tujuan untuk meraih sesuatu," tegas Tino.

Lantas Tino mengungkapkan, sekecil apapun, jadilah seperti gula yang selalu larut dan tidak terlihat. Tapi sangat bermakna dalam memberi rasa. 

"Terus semangat menebar kebaikan, karena kebaikan bukan hanya untuk disebut belaka, tetapi untuk dirasakan," pungkas Tino.