Pantangan Saat Menikmati Pesona Bukit Kaba, Apa Sajakah?

Kawah berwarna biru tosca di Bukit Kaba. Foto: istimewa

Bengkulu yang dikenal sebagai Bumi Rafflesia ternyata hanya memiliki dua gunung saja, yaitu Gunung Kaba dan Bukit Daun. Bagi warga lokal Gunung Kaba, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bukit Kaba ini masuk dalam salah satu daftar wisata Bengkulu yang cukup diminati sobat triper, terutama yang hobi trekking dan mendaki gunung. 

Baca juga: Legenda Burung Api di Danau Aneuk Laot

Meski ketinggiannya hanya 1937 mdpl, namun Bukit Kaba yang terletak di Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupuh Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu ini mampu menyajikan panorama alam yang luar biasa cantik. Bukit Kaba memiliki daya tarik tersendiri karena memiliki 2 kawah di puncaknya, yaitu kawah aktif dan kawah non aktif. Kawahnya yang berwarna hijau tosca bakal memanjakan mata sobat serta menghilangkan rasa penat dari rutinitas sehari-hari.

Konon di gunung ini terdapat delapan kawah gunung berapi, dan lima di antaranya tertutup rapat oleh vegetasi hijau. Kawasan ini digunakan sebagai salah satu area untuk perlindungan Bunga Rafflesia Arnoldi yang populasinya makin berkurang. 

Panorama alam yang disajikan diawal perjalanan adalah hijaunya perkebunan sayur milik warga. Sobat juga akan melewati sungai kecil yang airnya sangat jernih dan menyegarkan. Vegetasi hutan hujan tropis yang masih alami juga akan menemani setiap langkah sobat. Bila beruntung, sobat juga bisa saja menemukan beberapa Siamang yang hidup bebas di sana.

Baca juga: Bukit Jempol yang 'Menantang' Pendaki

Nyaris serupa dengan kisah ditempat lain, dibalik keindahannya, keberadaan Bukit Kaba Bengkulu juga tak jauh dari mitos yang beredar di kalangan masyarakat. Konon dikisahkan bahwa Bukit Kaba merupakan tempat paling angker di Bengkulu. 

Diceritakan juga ada beberapa mahkluk ghaib yang menempati beberapa tempat di Bukit Kaba, diantaranya yakni Malim Bagus dan Elang Berantai yang bertahta di puncak bukit, dan Putri Saudari Kandang yang memiliki kekuasaan di kaki bukit.

Berkaitan dengan mitos tersebut, masyarakat pun kerap memberi pesan pada pengunjung agar tidak bersikap sombong, berkata kasar maupun berbuat tidak senonoh di gunung ini agar terhindar dari bahaya. 


Penulis: tim localtrip