(Video) Mengungkap Misteri Tradisi Suku Asmat di Papua

Lelaki berkulit putih, diduga Michael C. Rockefeller, yang hilang dekat hunian Suku Asmat pada November 1961. Foto: Istimewa


Salah satu suku di Papua yang sangat terkenal adalah Asmat. Suku ini dikenal karena seni ukirnya yang eksotis.

Baca juga:  5 Suku di Indonesia yang Bisa Membunuh Tanpa Menyentuh

Populasi suku Asmat terbagi dua, yaitu mereka yang tinggal di pesisir pantai dan mereka yang tinggal di bagian pedalaman.

Masyarakat suku Asmat yang tinggal di daerah pedalaman dikelilingi oleh hutan lebat dan sungai penuh dengan buaya. Dulu, masyarakat suku Asmat yang tinggal di pedalaman sangat ditakuti karena praktek kanibalismenya. 

Konon, orang-orang suku Asmat sering berburu kepala musuh sebagai salah satu syarat ritual, dan memanfaatkan dagingnya untuk dikonsumsi sebagai bukti kejantanan mereka.

Baca juga: Tertarik Wisata Ekstrim? Jelajahi Gua Istana Ular



Satu kejadian yang membuat suku ini populer adalah hilangnya putra miliuner Amerika Rockefeller pada tahun 1961. 

Berita hilangnya Rockefeller pun lantas membuat beberapa lembaga dan perorangan melakukan perburuan dan penyelidikan ke Papua. 

Akhirnya, timbullah beberapa spekulasi tentang keberadaan Michael Rockefeller. 



Mulai dari mati tenggelam karena kelelahan, dimakan oleh binatang buas seperti buaya dan ikan hiu, dibunuh atau dimangsa oleh suku-suku kanibal sekitar Asmat.

Peristiwa itu makin memperkuat keinginan para petualang dan peneliti untuk menyingkap misteri suku penghuni hutan Papua ini.

Kini, praktek tersebut sudah tidak lagi mereka lakukan. Sekarang masyarakat suku Asmat menghabiskan waktu mereka untuk berburu, membuat patung, dan mengukir kayu untuk festival tahunan mereka.

Lantas kenapa orang-orang suku Asmat tempo dulu melakukan kanibalisme? Simak di video berikut ini.


Artikel ini disusun dari berbagai sumber.