Gunung Agung Tak Bisa Didaki Sembarangan

Gunung Agung dari kejauhan

Gunung Agung merupakan puncak tertinggi di Pulau Bali, dengan ketinggian mencapai 3.031 meter di atas permukaan laut. Dari puncak Gunung Agung, sobat triper bakal menyaksikan kemegahan Gunung Rinjani, di seberang pulau, yakni Lombok serta gugusan indah Kepulauan Nusa Penida.

Gunung Agung terletak di Kecamatan Rendang kawasan Karangasem, Bali termasuk salah satu destinasi populer bagi traveller pendaki.

Gunung Agung juga merupakan rumah dari salah satu pura terpenting di Bali, Besakih. Pada 1995 silam, UNESCO menetapkan Besakih dalam daftar pengusulan situs warisan budaya dunia. 

Pura Besakih dengan latar belakang Gunung Agung

Pura Besakih yang terletak di lereng Gunung Agung, memiliki 18 pura pendamping. Besakih sendiri merupakan pura utama yang disebut sebagai Pura Penataran Agung Besakih.

Berbeda dengan gunung lain pada umumnya, Gunung Agung tidak bisa didaki sembarangan. Sebelum melakukan perjalanan ke puncak, para pendaki wajib melakukan pengecekan di Pura Besakih. Jika di pura sedang diadakan upacara keagamaan, maka seluruh aktivitas pendakian wajib dihentikan. Menurut aturan adat Bali, saat ritual dilaksanakan tidak boleh ada seorang pun yang posisinya lebih tinggi dari Besakih.

Seperti kebanyakan gunung di Indonesia, Gunung Agung juga menyimpan kisah mitos atau legenda tertentu. Warga Bali percaya bahwa Gunung Agung merupakan tempat berseyamnya para Dewa. Tak heran jika hingga kini ada banyak orang yang menganggapnya sebagai lokasi suci atau keramat.

Baca juga: Bukit Jempol yang 'Menantang' Pendaki

Pendaki yang berminat menaklukkan gunung ini tak boleh sembarangan. Selain tak boleh mendaki di saat ada upacara keagamaan, biasanya juga diwajibkan mengajak warga lokal sebagai pemandu. Itulah beberapa fakta menarik Gunung Agung yang patut sobat triper ketahui. 


Reporter: A.A Gde Agung