Mengenal Sosok Mbah Barmanto, Perajin Kulit di Parangtritis

Pantai Parangtritis

Pantai Parangtritis hanya 27 km dari pusat Kota Yogjakarta dan terkenal memiliki pemandangan sunset yang romantis. 
Selain itu, pasir pantainya yang lembut, cocok digunakan untuk bermain pasir dan berbaring menikmati sinar matahari pagi.
Pesonanya memang tidak bisa lepas dari legenda Pantai Parangtritis yang sudah terkenal di masyarakat Indonesia, dimana laut di sekitar Pantai Parangtritis terdapat sebuah Kerajaan yang dipimpin oleh penguasa laut selatan yaitu Nyi Roro Kidul. 
Sunset di Pantai Parangtritis

Untuk menikmati keindahan Pantai Parangtritis, sobat triper tidak perlu khawatir dengan persiapan akomodasinya.
Di pantai yang tepatnya berada di Daerah Istimewa Yogjakarta ini juga dilengkapi fasilitas yang memadai untuk kebutuhan sobat triper.
Mulai dari aneka kuliner, ketersediaan andong, jeep atau ATV yang bisa disewa untuk keliling pantai.                    Tak hanya itu, untuk mendapatkan cinderamata pun juga mudah didapatkan.
Dalam penyusurannya di Pantai Parangtritis, Local Trip mengarahkan pandangan pada sosok orang tua yang membawa kerajinan kulit kambing berhias kaligrafi atau yang dikenal dengan istilah Kerajinan Kulit Tatah Sungging.
Sebut saja Mbah Barmanto yang setiap hari menjajakan kerajinannya di sekitar Pantai Parangtritis.

Baca juga: Ngobrol Bareng Pria Asal Medan Pecinta Seni dan Budaya Jawa Barat
 
Dalam ceritanya, pria kelahiran tahun 1949 ini mulai menekuni usaha kerajinan kulit semenjak masih menempuh pendidikan di SR (Sekolah Rakyat), sebutan Sekolah Dasar waktu itu.
Kerajinan Kulit Tatah Sungging (insert) Mbah Barmanto

Pria asal Dusun Bujung karang asem Desa Ukir Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Jogyakarta juga menuturkan, kerajinan kulit yang dibuatnya ini tak hanya berupa kaligrafi. Bisa juga, lanjutnya, lukisan tokoh pewayangan.
Lantas, dia juga menjelaskan, kulit kambing yang dipakai sebagai bahan kerajinannya berasal dari Dusun Karangasem Desa Wukir Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogjakarta.
Diketahui, Kulit Tatah Sungging menggunakan bahan utama (bahan baku) berupa kulit mentah (perkamen) dari binatang dengan teknik ditatah (ukir) dan disungging dalam mewujudkan suatu karya. 
Oh ya.. Untuk harga yang dipatok pun relatif murah. Mulai kisaran harga 100 ribuan saja, sobat triper sudah bisa membawa pulang kerajinan kulit asal Yogja ini.

Reporter: Edison