Ketahui Risiko Dibalik Keindahan Pemandangan dari Kamar Lantai Atas Hotel

Pemandangan dari lantai 25, Swissbell Hotel Medan. Foto: tripadvisor.co.id


Berlibur secara staycation artinya Anda menikmati waktu liburan dengan menghabiskan waktu dan menginap di hotel.

Bicara tentang fasilitas hotel, kamar yang menawarkan pemandangan terbilang lebih menarik minat.

Baca juga: Kawasan Bromo Dijadikan ‘Bali Baru’, Warga Tengger: ‘Kami Bisa Apa?’

Pemandangan dari kamar hotel menjadi hal yang dicari oleh traveler. Entah pemandangan kota atau alam, biasanya semakin ke atas akan semakin indah. 

Namun dibalik keindahannya, ternyata kita harus lebih berhati-hati saat berada di kamar yang tinggi pada bangunan hotel.

Dikutip dari detikcom, seorang ahli risiko perjalanan, sekaligus CEO TRIP Group (The Travel Risk & Incident Prevention), Lloyd Figgins, mengatakan bahwa salah satu hal yang jarang diperhatikan saat menginap di hotel adalah potensi bahaya kebakaran.

Baca juga: Sensasi Horor D'Pongs

Figgins menambahkan, saat berada di hotel, kita berada dalam sebuah bangunan yang lingkungannya belum dikenal dengan baik.

Maka, ketika kebakaran terjadi, kita belum tentu tahu di mana letak pintu keluar darurat dan bagaimana cara keluar yang aman. 

Termasuk juga kita belum mengetahui secara lebih detail jalur alternatif yang harus dilalui jika pintu keluar darurat tak bisa digunakan.

Hal tersebut artinya, kamar yang tidak terlalu tinggi akan meminimalisir kepanikan dan risiko dalam keadaan darurat.

Lantas Figgins menyarankan untuk selalu menghitung jumlah kamar yang berada di antara kamar kita dan tangga darurat. Dengan demikian, saat situasi darurat terjadi, kita sudah tahu perkiraan jarak dari kamar ke tangga darurat.

Namun demikian, imbuh Figgins, bukan berarti kamar dekat lobby paling aman. 

Disarankannya, jangan memesan kamar yang berada di bawah lantai dua. Karena rentan menjadi sasaran pencuri.

Mereka (pencuri) menargetkan orang yang check-in sendirian dan akan mendengar letak kamar tamu yang disebut resepsionis.

"Ketika mereka melihat tamu tersebut berada di bar atau restoran, mereka akan tahu bahwa kamarnya kosong dan aksinya cenderung tidak akan terganggu," ungkap Figgins dikutip dari detikcom.


Sumber: Detikcom