Mengenal Sang Penakluk Harimau Sumatra

Harimau Sumatra. Foto: istimewa

Harimau Sumatra merupakan hewan yang saat ini terancam punah. Binatang dengan kulit loreng hitam cokelat itu bahkan masuk dalam daftar merah yang dilansir oleh lembaga Konservasi Dunia IUCN. Populasi harimau ini diperkirakan hanya sekitar 400-500 ekor saja yang hidup di alam liar hutan Sumatra. 

Baca juga: Fakta Penari Rangda Tewas Tertusuk Keris di Bali

Seiring dengan pembalakan hutan, habitat harimau Sumatra kian terancam. Maka tak heran jika sering terjadi konflik antara harimau dan manusia. Hal ini dikarenakan tempat hidupnya sudah dirusak untuk pembukaan lahan.

Biasanya ketika harimau Sumatra turun gunung dan masuk ke perkampungan atau lahan perkebunan maka para warga akan merasa risau, karena bisa jadi nyawa mereka terancam. Saat konflik tersebut terjadi, maka seorang pawang yang sudah berusia senja diikut sertakan. Siapakah sosok ini?

Sarwani Sabi, yang akrab dipanggil kek Carwani, merupakan warga Sawang Teubei, Kecamatan Kawai XIV, Aceh Barat. Kini usianya sudah menginjak 84 tahun. Ia lahir 8 tahun sebelum kemerdekaan Indonesia. Keahliannya dalam menaklukkan raja rimba Sumatra sudah ada pada dirinya sejak masih duduk di bangku Sekolah Rakyat (Saat ini disebut SD). 

Ia hanya belajar satu tahun setengah di sekolah rakyat, karena ia lebih suka mengikuti ayahnya yang juga berprofesi sebagai pawang harimau. Walau sang ayah tak pernah mendukung Sarwani kecil untuk memiliki pekerjaan sama dengannya bahkan ia diminta untuk fokus saja sekolah namun, semua itu tak dipedulikannya. Sarwani tetap mengikuti ayahnya ke mana saja pergi.

Sarwani atau Kek Carwani. Foto: istimewa

Ayahnya bernama Haji Nyak Sabi juga sangat masyhur saat itu sebagai pawang. Setelah sang ayah meninggal, Sarwani lantas menggantikan profesi tersebut, sebuah cita-cita kecilnya dulu. 

Berbekal pengalaman dari mendiang ayahnya, ia pun sering dilibatkan untuk menaklukan si raja rimba. Di mana harimau mengamuk di sanalah Sarwani Sabi selalu ada. Ia pun tidak hanya terkenal di Aceh saja namun juga sudah sampai provinsi Riau.

Baca juga: Fakta-Fakta Jatuhnya Meteorit di Lampung Tengah

Menurut Sarwani, apa yang dilakukannya saat ini hanya untuk membantu. Dia tidak ingin manusia dan harimau Sumatra sama-sama terluka. Karena itu ia berpesan jangan terlalu banyak memburu mangsa harimau sumatera apalagi sampai memusnahkan harimau itu sendiri. Cara-cara yang digunakan Kek Sarwani ini pun sangat sederhana, ia hanya menggunakan doa saja. Sampai saat ini keahlian kakek tersebut masih digunakan khususnya oleh BKSDA Riau.


Artikel ini dirangkum dari berbagai sumber