Ancaman Bahaya Erupsi Gunung Semeru Jadi 5 Kilometer

Lava pijar terlihat dari Desa Oro Oro Ombo, Lumajang, Jawa Timu pada Sabtu, 16 Januari 2021. Foto: ANTARA

Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan radius potensi ancaman bahaya erupsi Gunung Semeru pada Kamis, 4 Februari 2021 dari sebelumnya 4 kilometer menjadi 5 kilometer.

Perubahan radius ancaman bahaya ini merupakan imbas dari aktivitas vulkanik Semeru, berupa guguran lava pijar serta awan panas guguran.

Baca juga: Dentuman Misterius Terdengar di Malang

Laporan Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru menyebutkan terksit perubahan tersebut, masyarakat, pengunjung atau wisatawan diminta tidak beraktivitas dalam radius satu kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 kilometer arah bukaan kawah di sektor Tenggara-Selatan. Tepatnya di daerah Desa Oro-oro Ombo kecamatan Pronojiwo.

PVMBG juga mengimbau warga untuk mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Semeru. 

Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

Awan Panas Guguran Gunung Semeru. Foto: istimewa

Pos PGA Semeru mencatat setidaknya terjadi 21 kali gempa letusan pada Kamis, 4 Februari 2021. Gempa letusan itu terpantau dari hasil pengamatan kegempaan sejak Kamis dini hari hingga pagi ini pukul 06.00 WIB.

Ada empat jenis gempa yang terekam dari Pos PGA Semeru yang ada di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang ini. Gempa tersebut yakni letusan, hembusan, tremor harmonik dan tektonik jauh.


Penulis: tim Local Trip